ANALISIS USAHA MIKRO MIE AYAM DAN BAKSO MAS JANGKUNG SEBAGAI PROSPEK BISNIS DI WILAYAH BEKASI JAWA BARAT



Nur Muhammad Jihad Familly(1*),

(1) UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
(*) Corresponding Author

Abstract


Mengutip buku Sukses Wirausaha Gerobak karangan Herman Ichsan Pangestu, berdasarkan sejarah, mie pertama kali dibuat di daratan China sekitar tahun 25-200 M pada masa pemerintahan dinasti Han.

Pada tahun 2005, ditemukan mie tertua yang berumur 4000 tahun di China. Penemuan mie di mangkuk yang terkubur sedalam 3 meter ini menjadi bukti bahwa mie pertama kali dibuat oleh penduduk China. Dari China, pembuatan mie terus berkembang dan menyebar ke Jepang, Korea, Taiwan, negara Asia Tenggara, bahkan ke benua Eropa.

 Lalu, mie pertama kali masuk ke Indonesia melalui jalur perdagangan. Dalam buku Etnografi Kuliner: Makanan dan Identitas Nasional oleh Adzkiyak, disebutkan bahwa mie yang pertama kali masuk ke Indonesia berbahan daging babi. Namun karena banyaknya kerajaan Islam di Indonesia, bahan dasarnya pun diganti menggunakan daging ayam. Selanjutnya, tercipta lah mie ayam yang merupakan perpaduan sederhana dari mie, daging ayam, bumbu kental, dan dilengkapi sawi rebus. Salah satunya penyajian mie ayam dengan topping seperti ceker, jamur, bakso, pangsit, dan lain-lain. Ada juga mie ayam yang disajikan dengan pangsit sebagai mangkuknya. Inovasi ini bertujuan untuk menarik perhatian pembeli.


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.30998/juuk.v3i2.1563

Article Metrics

Abstract Views : 1109 | PDF Views : 3720

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 Web Analytics

View My Stats