Identifikasi korban kekerasan gaslighting pada remaja putri



Itsna Muflihah(1*), Najlatun Naqiyah(2),

(1) Universitas Negeri Surabaya
(2) 
(*) Corresponding Author

Abstract


Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola perilaku awal dalam gaslighting dan dampak yang terjadi pada korban gaslighting pada individu dalam masa perkembangan mereka. Pedekatan penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Hasil penelitian ada 5 pola gaslighting yaitu a) pelaku memberi respon yang berlebihan dan berani memberikan pengorbanan kepada pasangannya diawal menjalin hubungan, b) pelaku sering memuji secara berlebihan dan berusaha menampakkan kesempurnaan di depan orang lain, c) sifat dominan, pelaku akan mendominasi dalam hubungan seperti mengoreksi penampilan pasangan, perkataan atau perilaku pasangan yang dirasa kurang cocok bagi dirinya d) apabila gaslightee melawan, gaslighter akan melakukan playing victim kepada gaslightee, e)besar kemungkinan berlanjut pada kekerasan lainnya seperti kekerasan fisik, kekerasan verbal, bahkan kekerasan seksual.


Keywords


kekerasan;gaslighting;remaja putri.

Full Text:

PDF

References


Abramson, K. (2014). Turning up the lights on gaslighting. Philosophical Perspectives, 28, 1–30.

Berenstain, N. (2020). White feminist gaslighting. Hypatia, 35(4), 733–758.

Colantonio-Yurko, K., Boehm, S., & Olmstead, K. (2021). There Are No Rewards for Girls Who Are Too Spirited’: Schools as Gaslighting Mechanisms in Girls with Sharp Sticks. Research on Diversity in Youth Literature, 4(1), 8.

Farmawati, C. (2018). Peningkatan Peran Masyarakat dalam Pencegahan KDRT Melalui Penyuluhan Anti Kekerasan Berbasis Gender. Muwazah, 10(2), 138. https://doi.org/10.28918/muwazah.v10i2.1779

Fisher, C. (2019). The Gaslighting of the Millennial Generation: How to Succeed in a Society that Blames You for Everything Gone Wrong. Mango Media Inc.

Grandia, L. (2020). Toxic Gaslighting: On the Ins and Outs of Pollution. Engaging Science, Technology, and Society, 6, 486–513. https://doi.org/10.17351/ests2020.431

Ikbal, M., & Nurjannah, N. (2017). Meningkatkan Self Esteem dengan Menggunakan Pendekatan Rational Emotive Behavior Therapy pada Peserta Didik Kelas VIII Di SMP Muhammadiyah Jati Agung Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2015/2016. KONSELI : Jurnal Bimbingan Dan Konseling (E-Journal), 3(1), 73–86. https://doi.org/10.24042/kons.v3i1.556

Jannah, M. (2017). Remaja dan tugas-tugas perkembangannya dalam islam. Psikoislamedia: Jurnal Psikologi, 1(1).

Laily, R. R. (2020). Gambaran Kekerasan Emosional Oleh Ibu Asuh Terhadap Anak Dalam Film Animasi Tangled. Universitas Airlangga.

Leve, A. (2018). How to survive gaslighting: when manipulation erases your reality.

Miano, P., Marina, B., & Genova, V. G. (2021). Personality correlates of gaslighting behaviours in young adults.

Mujiyanti. (2015). Peningkatan Self Esteem Siswa Korban Bulllying Melalui Teknik Assertive Training. Jurnal Fokus Konseling, 1(1), 12. http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/fokus/article/view/66/17

Noviani, R., & Mada, U. G. (2021). Menggugat Kekerasan Berbasis Gender Online di Masa Pandemi Covid-19 : Refleksi atas Aktivisme Feminis Digital pada Media Online Magdalene . co dan Konde . co (Issue April).

Petric, D. (1997). Gaslighting and the knot theory of mind. 4, 1–4. https://doi.org/10.13140/RG.2.2.30838.86082

Petric, D. (2018). Gaslighting and the knot theory of mind.

Prihatsanti, U., Suryanto, S., & Hendriani, W. (2018). Menggunakan Studi Kasus sebagai Metode Ilmiah dalam Psikologi. Buletin Psikologi, 26(2), 126. https://doi.org/10.22146/buletinpsikologi.38895

Rofifah, D. (2020). GASLIGHTING DAN PENGARUHNYA DALAM RELASI ORANGTUA DAN ANAK. Paper Knowledge . Toward a Media History of Documents, 12–26.

Ruíz, E. (2020). Cultural Gaslighting. Hypatia, 35(4), 687–713. https://doi.org/10.1017/hyp.2020.33

Saldaña, O., Rodríguez-Carballeira, Á., Almendros, C., & Guilera, G. (2021). Group psychological abuse and psychopathological symptoms: The mediating role of psychological stress. Journal of Interpersonal Violence, 36(11–12), NP6602–NP6623.

Saputro, K. Z. (2018). Memahami ciri dan tugas perkembangan masa remaja. Aplikasia: Jurnal Aplikasi Ilmu-Ilmu Agama, 17(1), 25–32.

Sarkis, S. M. (2018). Gaslighting: Recognize Manipulative and Emotionally Abusive People--and Break Free. Hachette UK.

Stark, C. A. (2019). Gaslighting, Misogyny, and Psychological Oppression. Monist, 102(2), 221–235. https://doi.org/10.1093/monist/onz007

Stern, R. (2018). The gaslight effect: How to spot and survive the hidden manipulation others use to control your life. Harmony.

Sulistio, R. A. (2020). Perancangan Informasi Gaslighting Dan Pengaruhnya Dalam Relasi Orangtua Dan Anak Melalui Media Buku Ilustrasi. Universitas Komputer Indonesia.

Sweet, P. L. (2019). The Sociology of Gaslighting. American Sociological Review, 84(5), 851–875. https://doi.org/10.1177/0003122419874843

Tormoen, M. (2019). Gaslighting: How Pathological Labels Can Harm Psychotherapy Clients. Journal of Humanistic Psychology. https://doi.org/10.1177/0022167819864258

Winnaiseh, L. (2017). HUBUNGAN REGULASI EMOSI DENGAN EMOTIONAL ABUSE PADA REMAJA AKHIR YANG BERPACARAN. University of Muhammadiyah Malang.

Wulandari, P. (2013). Hubungan Antara Maskulinitas Dengan Kekerasan Dalam Pacaran Pada Remaja Laki-Laki. Doctoral Dissertation, Universitas Mercu Buana Yogyakarta, 53(9), 1689–1699.




DOI: https://doi.org/10.26539/teraputik.621278

Article Metrics

Abstract Views : 5457 | PDF Views : 807

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Itsna Muflihah, Najlatun Naqiyah

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

 Pusat Kajian Penelitian dan Pengembangan Bimbingan dan Konseling
Department of Guidance and Counseling
Universitas Indraprasta PGRI

Address: Jl. Nangka No. 58 C (TB. Simatupang), Kel. Tanjung Barat, Kec. Jagakarsa, Jakarta Selatan 12530, Jakarta, Indonesia. 
Phone: +62 (021) 7818718 – 78835283 | Close in sunday and public holidays in Indonesia
Work Hours: 09.00 AM – 08.00 PM
Best hours to visit: From 9 am to 11 am or after 3 pm. The busiest times are between 11 am and 3 pm. 
 

 Creative Commons License
TERAPUTIK: Jurnal Bimbingan dan Konseling is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.