Medical Love Support: Peran Dukungan Pasangan Terhadap Subjective Well Being Ibu Tenaga Kesehatan



Caren Chaylaurent(1*), Yuditia Prameswari(2), Maryana Maryana(3),

(1) Universitas Batam
(2) Universitas Batam
(3) Universitas Batam
(*) Corresponding Author

Abstract


Selama masa pandemi, terdapat sejumlah tenaga kesehatan yang memiliki berbagai peran selain menjadi tenaga kesehatan sebagai garda depan mereka juga merupakan seorang ibu untuk anaknya, istri untuk suaminya. Penelitian ini bertujuan melihat dinamika dukungan pasangan yang diberikan oleh suami dari tenaga kesehatan dengan Subjective Well Being  yang dimiliki tenaga kesehatan yang juga seorang Ibu. Penelitian bersifat kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel merupakan tenaga kesehatan Rumah Sakit Awal Bros Batam yang diambil menggunakan teknik purposive sampling sebanyak 152 orang, dengan kriteria tenaga kesehatan yang juga berperan sebagai Ibu. Instrumen yang dipakai dalam penelitian ini ada dua yaitu Satisfaction with Life Scale (SWLS) dan Positive Affect Negative Affect Scale (PANAS). Data diuji menggunakan korelasi Product Moment Pearson dari SPSS. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya korelasi dengan tingkat hubungan yang cukup kuat dan positif. Subjective Well Being yang dimiliki sebagian besar tenaga kesehatan berada pada kategori sangat tinggi (56 responden), demikian juga dengan dukungan yang diberikan pasangan (46 responden). Dukungan yang diperoleh dari pasangan, dipercaya dapat meningkatkan subjective well being, sehingga mereka mampu menyeimbangkan kehidupan pribadi maupun kerja.


Keywords


Subjective Well Being, Spouse Support, Health Workers

Full Text:

PDF

References


Biehle, S. N., & Mickelson, K. D. (2012). Provision and receipt of emotional spousal support: The impact of visibility on well-being. Couple and Family Psychology: Research and Practice, 1(3), 244–251. https://doi.org/10.1037/a0028480

Bryson, A., Forth, J., & Stokes, L. (2017). Does employees’ subjective well-being affect workplace performance? Human Relations, 70(8), 1017–1037. https://doi.org/10.1177/0018726717693073

Carr, D., Freedman, V. A., Cornman, J. C., & Schwarz, N. (2014). Happy Marriage, Happy Life? Marital Quality and Subjective Well-Being in Later Life. Journal of Marriage and the Family, 76(5), 930–948. https://doi.org/10.1111/jomf.12133

Chong, A., & Mickelson, K. D. (2016). Perceived fairness and relationship satisfaction during the transition to parenthood: The mediating role of spousal support. Journal of Family Issues, 37(1), 3–28. https://doi.org/10.1177/0192513X13516764

Diener, E., Heintzelman, S. J., Kushlev, K., Tay, L., Wirtz, D., Lutes, L. D., & Oishi, S. (2017). Findings all psychologists should know from the new science on subjective well-being. Canadian Psychology / Psychologie Canadienne, 58(2), 87–104. https://doi.org/10.1037/cap0000063

Diener, E., Oishi, S., & Lucas, R. E. (2015). National accounts of subjective well-being. The American Psychologist, 70(3), 234–242. https://doi.org/10.1037/a0038899

Iredifa, M. H. (2022). Pengaruh Work-Family Conflict Terhadap Subjective Well-Being Pada Wanita Dual Career Di Bandung Raya Yang Dimoderasi Dukungan Sosial Pasangan [Other, Universitas Pendidikan Indonesia]. https://repository.upi.edu

Li, B., Ma, H., Guo, Y., Xu, F., Yu, F., & Zhou, Z. (2014). Positive psychological capital: A new approach to social support and subjective well-being. Social Behavior and Personality: An International Journal, 42(1), 135–144. https://doi.org/10.2224/sbp.2014.42.1.135

Maben, J., & Bridges, J. (2020). Covid-19: Supporting nurses’ psychological and mental health. Journal of Clinical Nursing, 29(15–16), 2742–2750. https://doi.org/10.1111/jocn.15307

Möhring, K., Naumann, E., Reifenscheid, M., Wenz, A., Rettig, T., Krieger, U., Friedel, S., Finkel, M., Cornesse, C., & Blom, A. G. (2020). The COVID-19 pandemic and subjective well-being: Longitudinal evidence on satisfaction with work and family. European Societies, 23, S601–S617.

Novenia, D., & Ratnaningsih, I. Z. (2017). Hubungan Antara Dukungan Sosial Suami Dengan Work-Family Balance Pada Guru Wanita Di Sma Negeri Kabupaten Purworejo. Jurnal EMPATI. https://api.semanticscholar.org/CorpusID:151525895

Nugraha, M. B. (2018). Hubungan antara dukungan pasangan dan work engagement pada karyawan PT. PUSRI PALEMBANG. https://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/10496

Nurrizki, G. R. (2015). Pengembangan Intimacy pada Masa Dewasa Awal. https://psychology.binus.ac.id/2015/07/02/pengembangan-intimacy-pada-masa-dewasa-awal/

Ocampo, A. C. G., Restubog, S. L. D., Liwag, M. E., Wang, L., & Petelczyc, C. (2018). My spouse is my strength: Interactive effects of perceived organizational and spousal support in predicting career adaptability and career outcomes. Journal of Vocational Behavior, 108, 165–177. https://doi.org/10.1016/j.jvb.2018.08.001

Pertiwi, M., Andriany, A. R., & Pratiwi, A. M. A. (2021). Hubungan Antara Subjective Well-Being dengan Burnout pada Tenaga Medis Di Masa Pandemi Covid-19. Syntax Idea. https://api.semanticscholar.org/CorpusID:235498686

Prameswari, Y., & Maryana, M. (2021). Subjective Well Being Amongst Health Practitioner: A Paradigm In Pandemic Covid-19. https://api.semanticscholar.org/CorpusID:239661463

Prasasti, G. D. (2021, April 24). Pengasuhan Anak Tak Hanya Tugas Ibu, Ayah pun Punya Peran Penting [News Site]. Liputan6.Com. https://www.liputan6.com/health/read/4538980/pengasuhan-anak-tak-hanya-tugas-ibu-ayah-pun-punya-peran-penting?page=3

Rokom. (2013, September 27). Tenaga Kesehatan: Profesional dalam Tugas, Melayani dengan Hati. Sehat Negeriku. https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20130927/408833/tenaga-kesehatan-profesional-dalam-tugas-melayani-dengan-hati/




DOI: https://doi.org/10.26539/pcr.621286

Article Metrics

Abstract Views : 33 | PDF Views : 16

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2024 Caren Chaylaurent

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

 Publisher:
Universitas Indraprasta PGRI

Address: Unit Pelayanan Bimbingan dan Konseling (UPBK) | Jl. Nangka No. 58 C (TB. Simatupang), Kel. Tanjung Barat, Kec. Jagakarsa, Jakarta Selatan 12530, Jakarta, Indonesia. 
Phone: +62 (021) 7818718 – 78835283 | Close in sunday and public holidays in Indonesia
Work Hours: 09.00 AM – 08.00 PM
Best hours to visit: From 9 am to 11 am or after 3 pm. The busiest times are between 11 am and 3 pm. 


 Creative Commons License
Psychocentrum Review is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.



View My Stats