Analisis Morfologi Fungi pada Tempe Kemasan Daun dan Tempe Kemasan Plastik
Reni Rosidah(1), Amelia Septiani Azizah(2*), Halifa Putri Megawati(3), Rivaldi Rivaldi(4),
(1) Universitas Indraprasta PGRI
(2) Universitas Indraprasta PGRI
(3) Universitas Indraprasta PGRI
(4) Universitas Indraprasta PGRI
(*) Corresponding Author
Abstract
Fungi termasuk organisme eukariotik seperti benang halus yang tersusun dari pertumbuhan spora. Pada fermentasi tempe dibantu oleh fungi seperti kapang dengan jenis Rhyzopus oligosporus. Tempe memiliki benang-benang halus berwarna putih yang disebut hifa dan terbentuk karena miselium pada kapang tersebut. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui perubahan morfologi fungi pada tempe selama 4 hari berurut-turut terhitung dari hari senin tanggal 13 juni 2022 sampai 16 juni 2022. Penelitian ini menggunakan dua sampel tempe yaitu tempe kemasan daun (sampel tempe terbuka) dan tempe kemasan plastik (sampel tempe tertutup). Adapun metode yang digunakan yaitu metode kualitatif untuk mendeskripsikan keadaan yang diamati secara mikroskopis maupun makroskopis dari 2 sampel tempe. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada sampel tempe terbuka mengalami perubahan yang signifikan dari hari ke hari yaitu hifa mulai menghitam, berbau, berlendir, dan busuk sedangkan pada sampel tempe tertutup walaupun sudah berhari-hari tetapi hifa nya tidak menghitam dan tetap menjadi tempe yang segar bahkan menjadi tempe yang lebih matang.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Atika, F. N., Susanto, A., & Zuhroh, I. N. (2018). Identifikasi Rhizopus Sp Dan Aspergillus Sp Pada Tempe Yang Tersimpan Dalam Suhu Ruang. Analisis Standar Pelayanan Minimal Pada Instalasi Rawat Jalan di RSUD Kota Semarang, 3(2), 103–111.
Budi, D. S. (2012). Laporan Praktikum Mikrobiologi Akuakultur. Jurnal Antahberantah, 7(9), 1–400.
Erna Kustyawati, M., Pratama, F., Saputra, D., & Wijaya, A. (2014). MODIFIKASI WARNA, TEKTUR DAN AROMA TEMPE SETELAH DIPROSES DENGAN KARBON DIOKSIDA SUPERKRITIK [The Modification of Color, Texture, and Aroma of Tempe Processed with Supercritical Carbon Dioxide]. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan, 25(2), 168–175. https://doi.org/10.6066/jtip.2014.25.2.168
Hernawati, D., & Meylani, V. (2019). Variasi inokulum rhizopus sp. pada pembuatan tempe berbahan dasar kedelai dan bungkil kacang tanah. Jurnal Biologi Makassar, 4(1), 58–67.
Moensaku, E., Sine, Y., & Pardosi, L. (2021). Isolasi dan identifikasi kapang Rhizopus pada tempe kacang merah (Phaseulus vulgaris L). Jurnal Pendidikan Biologi Undiksha, 8(2), 61–69.
Nurrahman, Astuti, M., Suparmo, & Soesatyo, M. H. (2012). The Mold Growth, Organoleptic Properties and Antioxidant Activities of Black Soybean Tempe Fermented by Different Inoculums. Agritech, 32(1)(1), 60–65.
Sine, Y., & Soetarto, E. S. (2018). Isolasi dan identifikasi kapang Rhizopus pada tempe gude (Cajanus cajan L.). Savana Cendana, 3(04), 67–68. https://doi.org/10.32938/sc.v3i04.487
Wahyudi, A. (2018). Pengaruh Variasi Suhu Ruang Inkubasi terhadap Waktu Pertumbuhan Rhizopus Oligosporus Pada Pembuatan Tempe Kedelai. Jurnal Agrium, 3(1), 37–44.
Wipradnyadewi, P. A. S., Rahayu, E. S., & Raharjo, S. (2011). Isolasi dan Identifikasi Rhizopus oligosporus pada Beberapa Inokulum Tempe. Jurnal Agrotekno, 3(2), 1–9.
DOI: https://doi.org/10.30998/jpmbio.v2i1.1930
Article Metrics
Abstract Views : 2921 | PDF Views : 19605Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Jurnal Pengabdian Masyarakat Biologi dan Sains is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.