PERMASALAHAN TRISENTRA PENDIDIKAN DALAM PENANAMAN NILAI-NILAI PANCASILA JELANG ERA TEKNOLOGI 5.0



Julia Bea Kurniawaty(1*), Santyo Widayatmo(2),

(1) Universitas Indraprasta PGRI Jakarta
(2) Universitas Indraprasta PGRI Jakarta
(*) Corresponding Author

Abstract


Proses pendidikan dalam kehidupan seorang manusia tidak lepas dari peran besar pendidikan dari keluarga, sekolah dan masyarakat karena setiap seorang manusia hampir semuanya melewati fase ini. Oleh karena itulah, kerja sama setiap pihak yang ada dalam tri sentra pendidikan merupakan kunci suksesnya membuat generasi muda Pancasila terkait  posisi yang sangat strategis yang dimiliki tri sentra pendidikan dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila. Penelitian ini bertujuan untuk mengupas permasalahan tri sentra Pendidikan di lingkungan keluarga, sekolah dan sosial. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yang mendeskripsikan temuan-temuan hasil penelitian yang bersumber pada jurnal atau artikel. Hasil penelitian menemukan perubahan teknologi membawa pengaruh yang sangat besar pada perubahan karakter, budaya dan nilai yang berdampak pada pemahaman generasi muda akan nilai-nilai Pancasila. Disinilah diperlukan perubahan mental bagi para pendidik untuk mau menerima kritikan dan mau belajar untuk memanfaatkan teknologi untuk dapat dengan mudah menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda. 

Keywords


tri sentra pendidikan, nilai Pancasila, era teknologi 5.0

Full Text:

PDF

References


Ahmadi. (1991). Psikologi Sosial. Jakarta: PT Rineka Cipta

Amato, P. R. (2000). The consequences of divorce for adults and children. Journal of Marriage and Family, 62(4), 1269-1287.

Amornsawadwatana, S. (2018). "Developing Mobile Application for Kids Learning Programming." Procedia Computer Science, 127, 318-327.

Bowen, J. R. (2003). Sumatran Politics and Poetics: Gayo History, 1900-1989. Yale University Press.

De Marez, L., & Van Looy, J. (2020). From Generation X to Generation Z: A Critical Review of Demographic and Sociocultural Factors that Influence Media Use and its Consequences for Children and Adolescents. Telematics and Informatics, 50, 101381.

Depdiknas. (2007). Trisentra Pendidikan: Buku Petunjuk Pengembangan Profesionalisme Guru, Siswa Aktif, dan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Deslandes, R., & Bertrand, R. (2005). The Contribution of the Family-School Partnership to Student Success. International Electronic Journal for Leadership in Learning, 9(15).

Epstein, J. L. (2011). School, family, and community partnerships: Preparing educators and improving schools. Westview Press.

Gronlund, N. E. (2003). Assessment of Student Achievement. Allyn & Bacon.

Han, X., Li, X., & Yang, X. (2018). "The Role of Gamification in Crowdsourcing-Based New Product Development." Journal of Product Innovation Management, 35(3), 408-425.

Harmanto, Gatot. (2008). Sejarah Bilingual untuk SMA/MA Kelas X Semester 1 dan 2. Bandung: Yrama Widya

Hasbullah, 2003, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan,Jakarta: PT Raja Grafindo Perkasa

Ihsan, Fuad H. (2005). Dasar-dasar Kependidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta

Koerner, A. F., & Fitzpatrick, M. A. (2004). Toward a Theory of Family Communication. Communication Theory, 14(4), 395-417.

Kompas.com. (2020, 4 Juni). Hoaks Pancasila Dihapuskan Terus Beredar, Begini Faktanya. Diakses pada 3 Juni 2023, dari https://nasional.kompas.com/read/2020/06/04/17465751/hoaks-pancasila-dihapuskan-terus-beredar-begini-faktanya

Kuncoro, A. (2020). Pendidikan Pancasila dalam meningkatkan patriotisme generasi muda. Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, 2(2), 119-129.

Langeveld, MJ. (1980). Beknopste Theoritische Paedagogik, (terj.Simanjuntak). Bandung: Jemmars

Mappiare, I. (2017). Pentingnya nilai-nilai Pancasila dalam upaya membangun kerukunan sosial. Jurnal Politik Profetik, 6(2), 179-198.

Ondawame, R. (2017). The Papuan Separatist Movement: Challenges for the Indonesian Government and National Unity. Journal of Current Southeast Asian Affairs, 36(2), 91-111.

Palacios, J., & Rivero, J. (2019). Family in the Era of Technological 5.0: Communication Patterns and their Impact on Parenting and Education. Frontiers in Psychology, 10, 2762.

Purwanti, Y. D., & Rahardjo, T. (2021). Developing a Character Education Model in the Digital Era 5.0: A Case Study of Indonesia. International Journal of Instruction, 14(1), 1099-1120.

Purwanto, A. (2017). Pendidikan karakter sebagai upaya penguatan implementasi Trisentra pendidikan dalam penanaman nilai-nilai Pancasila pada siswa. Jurnal Pendidikan Karakter, 7(2), 133-142.

Putri, M. R., & Kusuma, H. E. (2018). Peran lingkungan sosial dalam pembentukan karakter remaja. Jurnal Ilmu Keluarga & Konsumen, 11(2), 160-168.

Ratnawati, A., & Yani, D. (2019). Kekerasan terhadap perempuan dan anak dalam perspektif hak asasi manusia. Jurnal Bina Praja: Journal of Home Affairs Governance, 11(1), 13-24.

Redya Mudyahardjo. (2011). Pengantar Pendidikan Sebuah Studi Awal tentang Dasar-dasar Pendidikan Pada Umumnya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Rizal, S. (2017). Peran masyarakat dalam Trisentra pendidikan. Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, 7(2), 153-168.

Rusilowati, A., & Kristiawan, M. (2020). Implementasi Nilai-Nilai Pancasila dalam Pembelajaran Sejarah pada Era Revolusi Industri 4.0. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan IPS (SNPIP), 1(1), 275-282.

Saefullah, D. (2017). Pendidikan Pancasila untuk pencegahan radikalisme di kalangan generasi muda. Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, 7(2), 141-154.

Santrock, J. W. (2016). Life-Span Development (16th ed.). McGraw-Hill Education.

Siregar, R. (2020). Pendidikan hak asasi manusia dalam memperkuat karakter generasi muda. Jurnal Pendidikan Hak Asasi Manusia, 3(1), 49-61

Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alphabet

Suryawati, I., & Manik, N. K. (2017). Kekerasan terhadap perempuan: Fenomena, penyebab, dan upaya penanganan. Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia, 6(2), 99-108.

Suyitno, I., & Nurhadi. (2020). Implementasi Nilai-Nilai Pancasila pada Kurikulum 2013 dalam Mewujudkan Karakter Bangsa di Era Revolusi Industri 4.0. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (SNPK), 1(1), 124-131.

Undang-Undang Pendidikan No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

UNESCO. (2020). "Preparing for the Future of Work: National Education Responses to the Industry 4.0 Transformation." International Bureau of Education (IBE) Perspectives, 12.

United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO). (2020). Global Education Monitoring Report 2020: Inclusion and Education: All means all. UNESCO Publishing.

United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO). (2019). Gender Review: Creating sustainable futures for all. UNESCO Publishing.

Wahid, A. (2001). Addressing sectarian conflict in Indonesia: Is there a role for civil society? Journal of International Affairs, 55(2), 469-490.

Wicaksono, S. A., & Suyanto, M. (2019). Pengaruh media sosial terhadap pemahaman nilai-nilai Pancasila di kalangan mahasiswa. Jurnal Ilmu Sosial, 18(1), 72-85.

Winahyuningsih, S., & Wahyuningsih, W. (2021). Konsumerisme pada anak sebagai ancaman terhadap karakter religius dan nilai-nilai Pancasila. Indonesian Journal of Islamic Early Childhood Education, 1(2), 149-162.

Yanuar, A., & Murniati, C. (2018). Pendidikan karakter dalam memperkuat identitas nasional berbasis nilai-nilai Pancasila. Jurnal Pendidikan Karakter, 8(1), 25-36.




DOI: https://doi.org/10.30998/jagaddhita.v2i2.1881

Article Metrics

Abstract Views : 487 | PDF Views : 526

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Julia Bea Kurniawaty, Santyo Widayatmo

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.