Pelanggaran Kesantunan Berbahasa dalam Debat Capres dan Cawapres 2024 Relevansinya sebagai Sumber Bahan Ajar



Uswatun Khasanah(1*), Ribut Wahyu Eriyanti(2), Daroe Iswatiningsih(3), Mardiana Wardani(4), Umi Puji Rahayu(5),

(1) Universitas Muhammadiyah Malang
(2) Universitas Muhammadiyah Malang
(3) Universitas Muhammadiyah Malang
(4) Universitas Muhammadiyah Malang
(5) Universitas Muhammadiyah Malang
(*) Corresponding Author

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk pelanggaran kesantunan berbahasa pada debat Capres dan Cawapres pada Pilpres 2024. Selain itu, penelitian ini juga menggali relevansi debat sebagai sumber bahan ajar pada pembelajaran Bahasa Indonesia. Peneliti memanfaatkan teori Geoffrey Leech yang berisikan enam maksim dasar kesantunan. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan tipe instrumental single case study. Sumber data penelitian ini adalah keseluruhan lima kali sesi debat Capres-Cawapres 2024. Tahapan analisis yang dipergunakan adalah menyusun tabulasi data berdasarkan dimensi dan subdimensi pelanggaran kesantunan, memasukkan hasil data transkrip ke dalam tabulasi, menyajikan data dalam bentuk tabel berdasarkan pemilahan maksim, serta melakukan interpretasi dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua jenis pelanggaran maksim dapat ditemukan dalam lima kali perhelatan debat Capres dan Cawapres 2024, di mana bentuk utama pelanggaran adalah maksim pujian (53,2%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat relevansi untuk menjadikan tayangan debat Capres-Cawapres sebagai media pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya menyangkut pengayaan kosa kata, pemahaman topik-topik kontekstual, penekanan debat melalui data dan urgensi memegang nilai-nilai universal sebagai kesepakatan atau pegangan dalam berdebat. Penelitian ini merekomendasikan muatan nilai-nilai kesantunan dalam bahan ajar Bahasa Indonesia di sekolah menengah.

Kata Kunci: Kesantunan Berbahasa; Debat Capres-Cawapres 2024; Pelajaran Bahasa Indonesia.


Full Text:

PDF

References


Abernathy, Claire, and Jennifer Forestal. "The use of debates in political science courses." Journal of Political Science Education 17.3 (2021): 343-355.

Arum, Imam Mas, and Riyadi Santosa. "Pelanggaran Kesantunan Berbahasa Politisi dalam Kontroversi Ancaman People Power Pascapilpres." Madah: Jurnal Bahasa dan Sastra 11.2 (2020): 141-152.

Batubara, Muhammad Hasyimsyah, Cut Dara Ilfa Rahila, and Hamna Fitri. "An analysis of politeness strategies used by Donald Trump and Hillary Clinton presidential debate 2016." Journal of Linguistics, Literature, and Language Teaching (JLLLT) 1.2 (2022): 51-58.

Doohee, Adawiya. "The Language of Politeness in the US Presidential Debates in 2012." International Journal of Linguistics, Literature and Translation 6.12 (2023): 145-152.

Fahad, Ali Afrawee, and Hussain Hameed Mayuuf. "A Critical Pragmatic Study of Nastiness in Trump’s Talk during the US 2020 Presidential Debates." Journal of Positive School Psychology (2022): 3900-3906.

Hameleers, Michael. "Empowering the people's truth through social media?(De) legitimizing truth claims of populist politicians and citizens." Politics and Governance 10.1 (2022): 210-219.

Hamza, M., and N. Nordin. "Pragmatic deviation of politeness principle in Trump’s political speeches." Research Journal in Advanced Humanities 4.4 (2023): 99-120.

Katadata.com. “Apa Alasan Warga Menonton Debat Capres-Cawapres? Ini Hasil Surveinya.” Databoks Kata Data, 2023: https://databoks.katadata.co.id/politik/statistik/771ff96a0fbb5ad/apa-alasan-warga-menonton-debat-capres-cawapres-ini-hasil-surveinya

Kusworo, Andy, Rustono Rustono, and Hari Bakti Mardikantoro. "Violation of the Politeness Principle in the Presidential and Vice-Presidential Debates 2019 Presidential and Vice-Presidential Elections." Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 11.1 (2022): 81-87.

Leech, Geoffrey. Prinsip-prinsip pragmatic. Depok: UI Press, 2015.

Leech, Geoffrey. The Pragmatics of Politeness. Oxford: Oxford University Press. 2014.

Leech, Geoffrey. Language in literature: Style and foregrounding. Routledge, 2013.

Litan, Robert E., Kimberly Willingham, and Beth Schueler. "How Competitive Debate Can Improve Public Education." Brookings Institution (2023).

Pangestika, Widya, Agustina Agustina, and Ngusman Abdul Manaf. "Violation Principles by Politicians in the Discourse of Jakarta Election 2017 at Online Portal News." International Conference on Language, Literature, and Education (ICLLE 2018). Atlantis Press, 2018.

Pranowo. Berbahasa Secara Santun. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2021.

Santosa, Riyadi. "Metodologi penelitian linguistik/pragmatik." Prasasti: Conference Series. 2016: 21-32.

Septiana, Mikha Dormauli. "Analisis Kesantunan Berbahasa dalam Debat Publik Calon Presiden Tahun 2019." LITERATUR: Jurnal Bahasa, Sastra dan Pengajaran 3.2 (2023): 92-115.

Sihite, Meida Rabia, Sofia Idawati Lubis, and Devi Meitina Astuty Silalahi. "Politeness strategies used by the presidential candidates of Indonesia in the 2019 presidential debates." EXCELLENCE: Journal of English and English Education 1.2 (2021): 9-17.

Wales, Katie. A dictionary of stylistics. London: Routledge, 2014.




DOI: https://doi.org/10.30998/jh.v8i2.3446

Article Metrics

Abstract Views : 103 | PDF Views : 63

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Publisher:
Universitas Indraprasta PGRI

Address: Kampus B Universitas Indraprasta PGRI Jl. Raya Tengah, Kel. Gedong, Pasar Rebo,, Jakarta Timur, Provinsi DKI Jakarta 
Phone: +62 (021) 87797409 - 87781300 | Close in sunday and public holidays in Indonesia
Work Hours: 09.00 AM – 08.00 PM
Best hours to visit: From 9 am to 11 am or after 3 pm. The busiest times are between 11 am and 3 pm.

Hortatori is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.