Menelusuri Tataran Kejadian dan Riwayat dalam Novel 1Q84 Karangan Haruki Murakami: Kajian Naratologi



Anggiarini Arianto(1), Rendy Pribadi(2*),

(1) Program Studi Sastra Jepang STBA-JJA
(2) Institut Teknologi Budi Utomo
(*) Corresponding Author

Abstract


Salah satu cabang ilmu linguistik yang membicarakan permasalahan alur dalam bercerita, yakni naratologi, belum banyak diperbincangkan dan dikaji dalam dunia akademik. Kajian dalam bercerita ini khususnya naratologi belum memiliki model yang baik dalam mengkaji karya fiksi cerpen terutama dalam karya fiksi berbahasa Jepang. Penelitian ini bertujuan untuk menawarkan dan menegosiasikan kemampuan mengkaji karya fiksi menggunakan analisis naratologi melalui penerapan model naratologi tataran kejadian dan riwayat. Model Rimmon-Kenan, Shlomith inilah yang digunakan untuk menganalisis kejadian dan riwayat dari setiap karya fiksi. Penelitian ini merupakan penelitian analisis isi yang menganalisis dan menginterpretasi novel berjudul IQ84. Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori kejadian dan riwayat, yang ditawarkan oleh Rimmon-Kenan dan Shlomith. Hasil penelitian dalam tataran kejadian menawarkan hubungan kausal dalam sebuah cerita yang berfungsi menghubungkan keadaan seimbang awal, ketidakseimbangan, dan keseimbangan baru. Tataran riwayat menunjukkan dampak ketidakseimbangan sebagai rumusan umum yang bisa digunakan dalam menentukan titik konflik yang terjadi dalam sebuah cerita, seperti penggunaan tataran kejadian dan riwayat yang bertemu pada suatu pembahasan, yakni aliran Sakigeki dan tataran riwayat dalam novel ini menunjukkan keadaan seimbang baru dari masing-masing tokohya, yakni Aomame dan Tango. Implikasi pada pengajaran sastra sebagai tawaran dalam menentukan bentuk kaidah progresif atau flashback sehingga dapat digunakan dalam penentuan ideologi. 

Kata Kunci: Model Tataran Riwayat; Naratologi; Novel.


Full Text:

PDF

References


Bal, Mieke. “Narratology: Introduction to the Theory of Texts.” Poetics Today 7.3 (2017). https://doi.org/10.2307/1772523.

Didipu, H., et al. “Teori Naratologi Gérard Genette (Tinjauan Konseptual).” Telaga Bahasa, pdfs.semanticscholar.org, 2019, https://pdfs.semanticscholar.org/793b/40e11d199e66ddda7660ce03e17 bf4092306.pdf.

Dinihari, Yulian, Zuriyati Zuriyati, and Ninuk Lustyantie. "Javanese Cultural Values of the Yogyakarta Palace in the Film ‘Marak: Mresani Panji Sekar’." Hortatori: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 5.2 (2021): 178-187.

Fludernik, Monika. “An Introduction to Narratology.” Language and Literature 1 (2009).

Herman, David. “The Cambridge Companion to Narrative Theory.” The Cambridge Companion to Narrative Theory (2018). https://doi.org/10.1017/9781108639149.

Rani, Seni Melia, Aquarini Priyatna, and Teddi Muhtadin. "Konstruksi Femininitas Dalam Cerita Pendek “Fatamorgana” Karya Aam Amilia." HUMANIKA 24.1 (2017): 33-43.

Rimmon- Kenan, Shlomith. Narrative Fiction: Contemporary Poetics, 2nd Edition. 2002.

Sari, Karen Wulan, and Cosmas Gatot Haryono. "Hegemoni budaya patriarki pada film (Analisis naratif Tzvetan Todorov terhadap film Kartini 2017)." SEMIOTIKA: Jurnal Komunikasi 12.1 (2019).

Todorov, Tzevetan. Tata Sastra. 1968.

Triadnyani, I. Gusti Ayu Agung Mas. "Peran Gagasan dalam Cerpen “Anjing” Karya Kuntowijoyo: Analisis Todorov." Journal of Indonesian Language and Literature Vol 1.01 (2021): 36-47.

Vervaeck, Luc Herman and Bart. Handbook of Narrative Analysis. 2019.




DOI: https://doi.org/10.30998/jh.v8i1.2714

Article Metrics

Abstract Views : 67 | PDF Views : 55

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Publisher:
Universitas Indraprasta PGRI

Address: Kampus B Universitas Indraprasta PGRI Jl. Raya Tengah, Kel. Gedong, Pasar Rebo,, Jakarta Timur, Provinsi DKI Jakarta 
Phone: +62 (021) 87797409 - 87781300 | Close in sunday and public holidays in Indonesia
Work Hours: 09.00 AM – 08.00 PM
Best hours to visit: From 9 am to 11 am or after 3 pm. The busiest times are between 11 am and 3 pm.

Hortatori is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.