Komponen Makna Semantis dalam Istilah Orientasi Seksual dan Identitas Gender Menurut Komunitas LGBTQ+
Sultan Salman Effendi(1), Alemina Br. Perangin-angin(2*),
(1) Universitas Sumatera Utara
(2) Universitas Sumatera Utara
(*) Corresponding Author
Abstract
LGBTQ+ atau LGBTQIA+, merupakan akronim untuk Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender, Queer (atau Questioning), Interseks, Aseksual (atau Ally), dan tanda plus sebagai cara untuk menyertakan orang lain yang tidak terdaftar. Salah satu alasan penggunaan akronim yang berbeda adalah karena masing-masing mencerminkan aspek komunitas yang berbeda. Penelitian ini mengombinasikan terapan ilmu semantik dengan konsep istilah orientasi seksual dan identitas gender yang dipahami oleh komunitas LGBTQ+, terkhususnya pada analisis komponen makna semantis. Penelitian ini menggunakan metode kualtiatif deskriptif dan studi kepustakaan dalam memperoleh data. Hasil penelitian mengidentifikasi perbedaan makna leksikal 9 ragam gender yang telah diklaim oleh komunitas LGBTQ+. Perbedaan makna tersebut kemudian melahirkan komponen leksikal yang berbeda pula. Komponen makna sasaran yang dapat mengidentifikasi meliputi: ketertarikan seksual (baik kepada laki-laki maupun perempuan), asal gender semula (baik dari laki-laki maupun perempuan), mencakup orientasi seksual lainnya, memiliki jenis kelamin (baik itu laki-laki maupun perempuan). Sebagai bentuk tindak lanjut, h\asil penelitian ini perlu untuk dikaji lebih luas lagi dalam ranah semantik dan leksikografi sehingga dapat didaftarkan dalam kamus atau media pembendaharaan kosakata lainnya.
Kata Kunci: Komponen Makna, Semantik, Orientasi Seksual dan Gender
Full Text:
PDFReferences
Aminuddin, A. Semantik (pengantar studi makna). Bandung: Sinar Baru Algesindo (2011).
Artaria, Myrtati D. "Dasar biologis variasi jenis kelamin, gender, dan orientasi seksual." Jurnal BioKultur 5.2 (2016): 157-165.
Baehaqie, Imam. "Analisis Komponen Sebagai Metode Analisis Makna Leksikal Dalam Studi Semantik." STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya 8.1 (2023): 94-101.
Bram, Barli, and Truly Almendo Pasaribu. "Indonesian gender-specific neologisms." Linguistik Indonesia 38.2 (2020): 105-121.
Broverman, Inge K., et al. "Sex‐role stereotypes: A current appraisal 1." Journal of Social issues 28.2 (1972): 59-78.
Fauziyah, Nurul. "Analisis Medan Makna Dan Komponensial Pada Nama Flora Unik." Nuansa Indonesia 25.2: 241-253.
Ginanjar, Bakdal. "Dimensi dan Komponen Makna Medan Leksikal Verba Bahasa Indonesiayang Berciri (+ Tindakan+ Kepala+ Manusia)." TransLing 1.1 (2013): 222283.
Kartini, Ade, and Asep Maulana. "Redefinisi gender dan seks." An-Nisa Journal of Gender Studies 12.2 (2019): 217-239.
Kempson, Ruth M., and Abdul Wahab. Teori semantik. Airlangga University Press, 1995.
Kridaksana, H.(2008). Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Kronk, Clair, Giao Q. Tran, and Danny TY Wu. "Creating a queer ontology: the gender, sex, and sexual orientation (GSSO) ontology." MEDINFO 2019: Health and Wellbeing e-Networks for All. IOS Press, 2019. 208-212.
Mahsun, M. S. Metode Penelitian Bahasa: Tahapan Strategi, Metode dan Tekniknya. PT RajaGrafindo Persada, 2005.
Mayasari, Ira. "Prayer and Wisdom on the Board of on Environmental Cleaning Warnings: Functions and Meaning." Hortatori: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 2.2 (2018): 92-99.
Meyer, Seth, and Judith Millison. "Queer up your work: Adding sexual orientation and gender identity to public and nonprofit research." Journal of public and nonprofit affairs 8.1 (2022): 145-156.
Mosse, Julia Cleves. Gender dan Pembangunan, terj. Hartian Siliwati, Yogyakarta: Rifka Annisa dan Pustaka Pelajar (1996).
Murni, Dewi. Hak Seksual dalam Perspektif Al-Quran. Diss. Institut PTIQ Jakarta, 2020.
Muttaqin, Imron. "Membaca strategi eksistensi LGBT di Indonesia." Raheema: Jurnal Studi Gender dan Anak 3 (2016): 78-86.
Nazir, Moch. Metodologi Penelitian. Cetakan 3. (1988).
Nida, Eugene A. A. Componential Analysis of Meaning: An Introduction to Semantic Structures. Vol. 57. Walter de Gruyter GmbH & Co KG, 2015.
Parera, J. D. Teori Semantik. Jakarta: Penerbit Erlangga." (2004).
Schmidtová, Mariana. "Semantics Of Gender Marked Nominations Of Person In English." Ad Alta: Journal of Interdisciplinary Research 3.2 (2013).
Subroto, Edi. Pengantar Studi Semantik dan Pragmatik (Buku 1. Pengantar Studi Semantik). (2019).
Umar, Nasaruddin. Argumen Kesetaraan Jender Perspektif Al-Qur'an. (2010).
Wedhawati. Medan Leksikal dan Analisis Komponensial. Surakarta: Prodi Linguistik, Program Pascasarjana UNS Surakarta. (1999).
Zainurrahman. “Gender and semantic interpretation”. Langua: Journal of Linguistics, Literature, and Language Education (2019): 2(2), 1-15.
Zalika, Dea Nur, and Muhammad Arie Andhiko Ajie. "Fenomena Pengelompokan Buah Dan Sayur: Perspektif Semantik Leksikal." Epigram (e-journal) 20.1 (2023): 57-68.
DOI: https://doi.org/10.30998/jh.v8i1.2450
Article Metrics
Abstract Views : 198 | PDF Views : 200Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Publisher:
Universitas Indraprasta PGRI
Address: Kampus B Universitas Indraprasta PGRI Jl. Raya Tengah, Kel. Gedong, Pasar Rebo,, Jakarta Timur, Provinsi DKI Jakarta
Phone: +62 (021) 87797409 - 87781300 | Close in sunday and public holidays in Indonesia
Work Hours: 09.00 AM – 08.00 PM
Best hours to visit: From 9 am to 11 am or after 3 pm. The busiest times are between 11 am and 3 pm.
Hortatori is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.