Penerapan unsur horor melalui konsep uncanny dalam film A Shiny Day



Angelica Nathalie(1), Frans Sahala Moshes Rinto(2*),

(1) Universitas Multimedia Nusantara
(2) Universitas Multimedia Nusantara
(*) Corresponding Author

Abstract


Penelitian ini menjelaskan strategi seorang Production Designer untuk mewujudkan rasa keanehan melalui konsep uncanny dan unsur horor pada setiap set. Konsep uncanny dalam genre horor berusaha memunculkan sensasi keanehan dan kegelisahan. Artinya sendiri mengacu pada pengalaman psikologis pada suatu kejadian atau pengalaman individu yang tidak diketahui tapi menakutkan melalui hal-hal yang familier. Strategi yang digunakan secara umum adalah menggunakan simbol-simbol yaitu komposisi set dan properti yang memunculkan kegelisahan dan membangkitkan emosi.  Penulis berfokus pada strategi yang dilakukan oleh seorang production designer dalam menerapkan unsur horor menggunakan konsep uncanny pada desain set dan properti di film A Shiny Day. Uncanny merupakan konsep yang terkait dengan naratif horor karena mampu memunculkan perasaan aneh, tidak nyaman, dan kegelisahan. Horor juga merupakan konsep yang sama yaitu berusaha menanamkan rasa takut, tegang, serta kengerian melalui berbagai adegan dan aktornya. Horor yang bertalian dengan konsep uncanny pada film ini mampu memberikan nuansa pada seluruh set hutan, kamar Agita, ruang keluarga dan ruang makan, konsep dan teknik tersebut digunakan dalam peletakan props untuk meningkatkan ketegangan dan kegelisahan bagi penonton.  


Keywords


Production Design; Horror; Uncanny; Thriller; Film Sets

Full Text:

PDF

References


Barnaby, A. (2015). “After the Event”: Freud’s Uncanny and The Anxiety of Origins. The Psychoanalytic Quarterly, 84(4), 975-1006.

Barnwell, J. (2004). Production Design: Architects of the Screen. Wallflower. http://slims.umn.ac.id/index.php?p=show_detail&id=13116&keywords=.

Barnwell, J. (2017). Production Design for Screen: Visual Storytelling in Film and Television (Vol. 67). Bloomsbury Publishing. http://slims.umn.ac.id/index.php?p=show_detail&id=19821&keywords=.

Baskin, A. (2003). Membuat Film Indie Itu Gampang. In Bandung: Penerbit Kanisius (Vol. 13).

Freud, S. (1919). The ‘Uncanny’. Complete Pyschological Works of Sigmund Freud, XVII.

Kuhn, A., & Westwell, G. (2012). A dictionary of film studies. Oxford University Press, USA. https://doi.org/10.1093/acref/9780199587261.001.0001.

LoBrutto, V. (2002). The filmmaker's guide to production design. Simon and Schuster.

Lu, Y. (2023). Analysis on Horror Genre Films-Taking Us as an Example. Communications in Humanities Research, 3, 442-449. https://doi.org/10.54254/2753-7064/3/20220409.

Dictionary, M. W. (2004). Merriam-Webster’s collegiate dictionary. Choice Reviews Online, 41(05). https://doi.org/10.5860/choice.41-2515.

Rabiger, M., & Hermann, C. (2020). Developing Story Ideas. In Directing the Documentary. https://doi.org/10.4324/9780429280382-10.

Wiskerchen, R. (2023). Toward an Aesthetics of Cinematic Horror.




DOI: https://doi.org/10.30998/cipta.v3i2.3423

Article Metrics

Abstract Views : 84 | PDF Views : 119

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Angelica Nathalie, Frans Sahala Moshes Rinto

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.


Sekretariat Pengelola:
Program Studi Desain Komunikasi Visual
Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Indraprasta PGRI

Alamat : Kampus A Unindra, Gedung 1 lantai 2.
Jl. Nangka No. 58 C (TB. Simatupang), Kel. Tanjung Barat, Kec. Jagakarsa, Jakarta Selatan 12530
Telp. (021) 7818718 – 78835283 Fax. (021) 29121071

Creative Commons License
Cipta is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License 

View Cipta Stats