Mengenal pentingnya perawatan diri (self care) bagi konselor dalam menghadapi stres
Dinny Rahmayanty(1*), Eka Wahyuni(2), Lara Fridani(3),
(1) Universitas Negeri Jakarta
(2) Universitas Negeri Jakarta
(3) Universitas Negeri Jakarta
(*) Corresponding Author
Abstract
Tujuan penulisan artikel ini untuk menyajikan pentingnya perawatan diri bagi konselor dalam menghadapi stres. Metodologi atau pendekatan yang digunakan dalam tulisan ini menggunakan metode atau pendekatan kepustakaan, sedangkan pengumpulan data dilakukan dengan menelaah dan/atau mengekplorasi beberapa jurnal, buku, serta sumber lain yang relevan dengan kajian. Temuan dalam kajian ini adalah mengenali pentingnya perawatan diri bagi konselor dalam menghadapi stres. Seorang konselor setidaknya mengetahui gejala stres yang dialaminya sehingga bisa menemukan panduan perawatan diri yang dirasa tepat untuk mengatasi stres yang dialami. Dengan teratasinya stres yang dialami oleh seorang konselor, diharapkan mereka dapat semaksimal mungkin menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang konselor di sekolah.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Agus, M., & Wahyudi, S. (2017). Peran Ganda Guru Bimbingan dan Konseling di SMP Diponegoro. Komunika, 11(1), 55–72.
Azizah, Ainul., & Purwoko, Budi. (2017). Studi Kepustakaan Mengenai Landasan Teori dan Praktik Konseling Naratif. Jurnal BK Unesa, Vol. 7, No. 2
Bradley, N., Whisenhunt, J., Adamson, N., & Kress, V. E. (2013). Creative approachers for promoting counselor self-care. Journal of Creativity in Mental Health, 8 (4), 456-469
Dorociak, Katherine E., et al. (2017). Development of the Professional Self-Care Scale. Journal of Counseling Psychology, Vol. 64, No. 3, 325-334
Fuad, Miskinul. (2009). Kualitas Pribadi Konselor: Urgensi dan Pengembangannya. Komunika: (Agus & Wahyudi, 2017)Jurnal Dakwah dan Komunikasi, Vol. 3. No. 2, 247-254
Hartono, Boy Soedarmadji. (2012). Psikologi Konseling. Jakarta: Kencana Predana Media Grup
Norcross, J. C. (2000). Psychotherapist self-care: Practitioner-tested, research-informed strategies. Professional Psychology: Research And Practice, 31(6), 710-713
Norcross, J.C., & Guy, J. D. J. (2007). Leaving it at the office: A Guide to psychotherapist self-care. New York: The Guilford Press
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum 2013
Rumeser, Johannes A. A. , & Tambuwun, Theodora Elma. (2011). Hubungan Antara Tingkat Stres Kerja dengan Pemilihan Coping Stress Stretegy Karyawan di Kantor Pusat Adira Insurance. Humaniora Vol. 2 No.1 April 2011: 214-227
Stranks, Jeremy. (2005). Stress at Work: Management and Prevention. UK: Elsevier, Ltd
Susanti, Rita., Riswani, & Nurhasanah, Bakhtiar. (2018). Kejenuhan di Kalangan Guru Bimbingan dan Konseling di SMAN Provinsi Riau.
Sandra, R. (2015). Konsep Stres Kerja Guru Bimbingan dan Konseling. Jurnal EDUCATIO: Jurnal Pendidikan Indonesia, 1(2002), 80–85.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D Bandung: Alfabeta
Susanti, Rita., Riswani, & Nurhasanah, Bakhtiar. (2018). Kejenuhan di Kalangan Guru Bimbingan dan Konseling di SMAN Provinsi Riau.
DOI: https://doi.org/10.26539/teraputik.51669
Article Metrics
Abstract Views : 3103 | PDF Views : 2128Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 Dinny Rahmayanty, Eka Wahyuni, Lara Fridani
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Pusat Kajian Penelitian dan Pengembangan Bimbingan dan Konseling Department of Guidance and Counseling Universitas Indraprasta PGRI Address: Jl. Nangka No. 58 C (TB. Simatupang), Kel. Tanjung Barat, Kec. Jagakarsa, Jakarta Selatan 12530, Jakarta, Indonesia. | |
TERAPUTIK: Jurnal Bimbingan dan Konseling is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. |