Hubungan tingkat self-compassion dengan optimisme guru dan peserta didik di masa pandemi Covid-19



Palasara Brahmani Laras(1*), Eka Aryani(2),

(1) Universitas Mercu Buana Yogyakarta
(2) Universitas Mercu Buana Yogyakarta
(*) Corresponding Author

Abstract


Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan self-compassion dengan optimisme pada guru dan peserta didik pada masa Pandemi Covid-19. Penelitian menggunakan metode korelasi. Populasi penelitian adalah seluruh guru dan peserta didik di SMP N 1 Piyungan. Sampel penelitian 60 guru dan 60 Peserta didik. Hasil penelitian analisis korelasi terhadap tingkatan dalam Self-Compassion “sedang” memiliki hubungan yang negatif dan tidak singnifikan dengan optimis, nilai signifikansi 0,0699>0,05 dengan nilai r sebesar -0,077 dan Self-Compassion “rendah” memiliki hubungan yang positif dan tidak signifikan dengan optimis, nilai signifikansi 0,520>0,05 dengan nilai r sebesar 0,268, sedangkan Self-Compassion “tinggi” memiliki korelasi yang positif dan signifikan terhadap optimis dengan nilai signifikansi  <0,001 dengan nilai r sebesar 0.985 yang berarti tedapat korelasi yang kuat antara Self-Compassion tinggi dan optimis. Berdasarkan hasil analisis lanjutan terhadap self-compassion dan optimisme diketahui bahwa faktor terbesar yang mengkonstruk self-compassion adalah Isolation dan faktor yang paling kecil sumbangsihnya terhadap Self-Compassion adalah Self-Jugdment, sedangkan untuk faktor yang paling besar sumbangsihnya terhadap optimis adalah “Optimis Personalisasi” dan Faktor yang paling kecil adalah “Optimis Pervasiveness”.

Keywords


Self-Compassion, Optimisme, Guru, Peserta Didik

Full Text:

PDF

References


AK, R. D., & Pradna, P. (2012). Resiliensi guru di sekolah terpencil. Jurnal Psikologi Pendidikan Dan Perkembangan, 1(02).

Bandura, A. (1997). The anatomy of stages of change. American Journal of Health Promotion: AJHP, 12(1), 8–10.

El-Anzi, F. O. (2005). Academic achievement and its relationship with anxiety, self-esteem, optimism, and pessimism in Kuwaiti students. Social Behavior and Personality: An International Journal, 33(1), 95–104.

Fadillah, A., & Eryani, R. D. (2019). Hubungan Dukungan Sosial dengan Self Efficacy Pada Guru Sekolah Luar Biasa Bina Anugrah di Lembang Bandung.

Hidayati, D. S. (2016). Self compassion dan loneliness. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 3(1), 154–164.

Hoy, A. W., Hoy, W. K., & Kurz, N. M. (2008). Teacher’s academic optimism: The development and test of a new construct. Teaching and Teacher Education, 24(4), 821–835.

Mashabi, S. (2020). Survei Kemen PPPA: 58 Persen Responden Tak Senang Belajar dari Rumah. Kompas.Com. https://nasional.kompas.com/read/2020/04/11/13511231/survei-kemen-pppa-58-persen-responden-tak-senang-belajar-dari-rumah

Neff, K. (2003). Self-compassion: An alternative conceptualization of a healthy attitude toward oneself. Self and Identity, 2(2), 85–101.

Neff, K. D., Kirkpatrick, K. L., & Rude, S. S. (2007). Self-compassion and adaptive psychological functioning. Journal of Research in Personality, 41(1), 139–154.

Neff, K. D., & McGehee, P. (2010). Self-compassion and psychological resilience among adolescents and young adults. Self and Identity, 9(3), 225–240.

Nes, L. S., & Segerstrom, S. C. (2006). Dispositional optimism and coping: A meta-analytic review. Personality and Social Psychology Review, 10(3), 235–251.

Noordjanah, A. (2013). hubungan harga diri dan optimisme dengan motivasi belajar pada siswa man maguwoharjo sleman Yogyakarta. Jurnal Psikologi Terapan Dan Pendidikan, 1(1).

Primardi, A., & Hadjam, M. N. R. (2011). Optimisme, harapan, dukungan sosial keluarga, dan kualitas hidup orang dengan epilepsi. Jurnal Psikologi, 3(2).

Purwanto, A., Pramono, R., Asbari, M., Hyun, C. C., Wijayanti, L. M., & Putri, R. S. (2020). Studi eksploratif dampak pandemi COVID-19 terhadap proses pembelajaran online di sekolah dasar. EduPsyCouns: Journal of Education, Psychology and Counseling, 2(1), 1–12.

Rangkuti, F. (2015). Personal SWOT analysis. Gramedia Pustaka Utama.

Seligman, M. E. P. (2005). Authentic happiness menciptakan kebahagiaan dengan psikologi positif/oleh Martin EP Seligman; Penerjemah: Eva Yulia Nukman.

Sugiono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.

Sugiyo. (2011). Manajemen Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Widya Karya.

Sugiyono. (2008). Metode penelitian pendidikan:(pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R & D). Alfabeta.

Sukardi, H. M. (2008). Evaluasi pendidikan prinsip dan operasionalnya. Jakarta: Bumi Aksara.

Tschannen-Moran, M., Hoy, A. W., & Hoy, W. K. (1998). Teacher efficacy: Its meaning and measure. Review of Educational Research, 68(2), 202–248.




DOI: https://doi.org/10.26539/teraputik.51499

Article Metrics

Abstract Views : 950 | PDF Views : 584

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Palasara Brahmani Laras, Eka Aryani

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

 Pusat Kajian Penelitian dan Pengembangan Bimbingan dan Konseling
Department of Guidance and Counseling
Universitas Indraprasta PGRI

Address: Jl. Nangka No. 58 C (TB. Simatupang), Kel. Tanjung Barat, Kec. Jagakarsa, Jakarta Selatan 12530, Jakarta, Indonesia. 
Phone: +62 (021) 7818718 – 78835283 | Close in sunday and public holidays in Indonesia
Work Hours: 09.00 AM – 08.00 PM
Best hours to visit: From 9 am to 11 am or after 3 pm. The busiest times are between 11 am and 3 pm. 
 

 Creative Commons License
TERAPUTIK: Jurnal Bimbingan dan Konseling is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.