Analisis permasalahan ruminasi dan implikasinya terhadap layanan bimbingan dan konseling
Jovita Sri Dewajani(1*), Yeni Karneli(2),
(1) 
(2) Universitas Negeri Padang
(*) Corresponding Author
Abstract
Artikel ini merupakan artikel konseptual yang bertujuan untuk memberikan wawasan tentang penggunaan layanan bimbingan dan konseling yang dapat digunakan untuk mereduksi ruminasi. Ruminasi (Overthinking) termasuk kedalam psychological disorder karena dapat membuat kecemasan. Seseorang yang memiliki kecemasan berlebih dapat menimbulkan sakit fisik. Overthinking, bisa dialami seseorang yang terus menerus memikirkan suatu permasalahan tanpa menemukan solusi (buntu). Salah satu layanan bimbingan dan konseling yang dapat digunakan untuk mereduksi ruminasi yaitu konseling individu dengan pendekatan cognitive behaviour. Prinsip utama dari teknik konseling cognitive behavioural adalah: 1) Mengakses pikiran irasional dan maladaptif konseli, 2) Mengarahkan konseli menjadi lebih adaptif atau lebih berpikir rasional dan teach verbal internal strategi coping instruksional, 3) mendukung konseli ketika mereka menerapkan hal ini pertama kalinya dan mengembangkan kemampuan dalam kehidupan mereka. Simpulan dalam artikel ini adalah teknik konseling cognitive behaviour dapat menjadi rujukan yang representatif dalam layanan bimbingan dan konseling untuk membantu klien yang memiliki masalah ruminasi.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Agustine, D. (2019, July). “Overthinking” dan Cara Mengatasinya. Kompas. (Retrieved from 16 July 2019)
Susanto, Ahmad. (2018). Bimbingan dan Konseling di Sekolah: Konsep, Teori, dan Aplikasinya. Jakarta: Kencana.
Apriliana, I. P. A., Suranata, K., & Dharsana, I. K. (2019). Mereduksi Kecemasan Siswa Melalui Konseling Cognitive Behavioral. Indonesian Journal of Educational Counseling, 3(1), 21–30. https://doi.org/10.30653/001.201931.46
Corey, G. (2015). Theory and practice of counseling and psychotherapy.
Nelson, E. & Kennedy, E. S. (2018). Ruminasi: Gagal “Move On” yang Bisa Bikin Depresi.
Tirto, I. & Moore, K. (2015). Rumination and Self-destructive Thoughts in People with Depression. Behavioural Sciences Undergraduate Journal, 2(1), 5–12. https://doi.org/10.29173/bsuj281
Nolen, H. S. (2000). The role of rumination in depressive disorders and mixed anxiety/depressive symptoms. Journal of Abnormal Psychology, 109(3), 504–511. https://doi.org/10.1037/0021-843X.109.3.504
Ratnasari, D. (2017). Spitting in the soup: disain intervensi dalam konseling untuk mereduksi perilaku maladaptif pada remaja. Review Article, 78(1), 78–88. https://doi.org/10.26539/11139
DOI: https://doi.org/10.26539/teraputik.42415
Article Metrics
Abstract Views : 4025 | PDF Views : 7504Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Jovita Sri Dewajani
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Pusat Kajian Penelitian dan Pengembangan Bimbingan dan Konseling Department of Guidance and Counseling Universitas Indraprasta PGRI Address: Jl. Nangka No. 58 C (TB. Simatupang), Kel. Tanjung Barat, Kec. Jagakarsa, Jakarta Selatan 12530, Jakarta, Indonesia. | |
TERAPUTIK: Jurnal Bimbingan dan Konseling is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. |