Analisis Kepuasan Pernikahan pada Pelaku Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT)



Wiwin Andriani(1*), Muhamad Disra(2), Reggiana Brescia(3),

(1) Universitas Indraprasta PGRI Jakarta
(2) Universitas Indraprasta PGRI Jakarta
(3) 
(*) Corresponding Author

Abstract


Salah satu faktor penyebab terjadinya KDRT dari pelaku (suami) yaitu kepuasan pernikahan. Oleh karena itu, peneliti melakukan penelitian terkait dengan analisis kepuasan pernikahan pada pelaku KDRT ditinjau dari pekerjaan dan penghasilan. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah pelaku yang tinggal di Kota Padang dan diambil menggunakan teknik purposive sampling sehingga diperoleh 82 orang pelaku. Instrumen penelitian dibuat dalam bentuk angket atau inventori yang dinamakan Inventori Kepuasan Pernikahan Pelaku KDRT (IKP2-KDRT) yang dikembangkan dari teori (Fowers & Olson, 1989) tentang aspek-aspek kepuasan pernikahan. Instrumen tersebut menggunakan model skala likert dengan lima alternatif jawaban melalui data interval serta dianalisis dengan teknik statistik deskriptif dan ANOVA (Analysis of Variance) one way. Temuan penelitian memperlihatkan bahwa rata-rata gambaran kepuasan pernikahan pelaku KDRT berada pada kategori sedang sebesar 91,5 %. Adapun hasil penelitian ini menjadi masukan bagi konselor salah satunya melalui konseling keluarga dengan pendekatan eksperensial.

Keywords


Kepuasan Pernikahan; Pelaku KDRT; Pelayanan BK

Full Text:

PDF

References


Afdal. (2015). Pemanfaatan konseling keluarga eksperensial untuk penyelesaian kasus kekerasan dalam rumah tangga. Jurnal Pendidikan Indonesia, 1(1), 76–79. Afdal, Alizamar, Zikra, & Ifdil. (2017). Pengembangan model konseling keluarga eksperensial untuk penyelesaian kasus kekerasan dalam rumah tangga. https://doi.org/10.1145/2505515.2507827 Alexander, A. (2019). Raputallang sebagai konsep konseling kontekstual di masyarakat Toraja. Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristen Kontekstual, 2(2), 235–247. Amiri, M., Sadeqi, Z., Hoseinpoor, M. H., & Khosravi, A. (2016). Marital satisfaction and its influencing factors in fertile and infertile women. Journal of Family and Reproductive Health, 10(3), 139–145. Ariyanti, N. M. P., & Valentina, T. D. (2016). Kehidupan bermakna perempuan yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga. Jurnal Psikologi Udayana, 3(2), 220–231. Buss, A. H., & Perry, M. (1992). The Aggression Questionnaire. Journal of Personality and Social Psychology, 63(3), 452–459. https://doi.org/10.1037/0022-3514.63.3.452 Canel, A. N. (2013). The Development of the Marital Satisfaction Scale (MSS). Educational Sciences: Theory & Practice, 13(1), 97–117. Chen, L. H., & Li, T.-S. (2012). Role balance and marital satisfaction in Taiwanese couples: An actor-partner interdependence model approach. Social Indicators Research, 107(1), 187–199. Cole, D. A., & Jordan, A. E. (1989). Assessment of cohesion and adaptability in component family dyads: A question of convergent and discriminant validity. Journal of Counseling Psychology, 36(4), 456–463. https://doi.org/10.1037/0022-0167.36.4.456 Dewi, N. K. (2016). Peluang dan tantangan menjadi konselor industri di era masyarakat ekonomi ASEAN (MEA). Proceedings International Seminar FoE (Faculty of Education), 306–313. Dierdorff, E. C., & Ellington, J. K. (2008). It’s the nature of the work: Examining behavior-based sources of work-family conflict across occupations. Journal of Applied Psychology, 93(4), 883–892. https://doi.org/10.1037/0021-9010.93.4.883 Diniaty, A. (2013). Peluang dan tantangan pelayanan konseling pada setting masyarakat di Indonesia (Perspektif dari perkembangan konseling setting masyarakat di Amerika ). Jurnal Konseling Dan Pendidikan, 1(1), 27–35. Dwima, M. J. A. (2019). Pengaruh komunikasi efektif terhadap kepuasan pernikahan pada pasangan yang melakukan pernikahan dini. Cognicia, 7(4), 475–491. Fowers, B. J., & Olson, D. H. (1989). ENRICH Marital Inventory: A Discriminant Validity and Cross-Validity Assessment. Journal of Marital and Family Therapy, 15(1), 65–79. Fowers, B. J., & Olson, D. H. (1993). ENRICH Marital satisfaction scale: A brief research and clinical tool. Journal of Family Psychology, 7(2), 176–185. https://doi.org/10.1037/0893-3200.7.2.176 George, D., Lou, S., Webb, J., Pugh, J., AlanMartinez, & Foulston, J. (2015). Couple similarity on stimulus characteristics and marital satisfaction. Personality and Individual Differences, 86, 126–131. https://doi.org/10.1016/j.paid.2015.06.005 Greenhaus, J. H., & Beutell, N. J. (1985). Sources of conflict between work and family roles. Academy of Management Review, 10(1), 76–88. https://doi.org/10.5465/amr.1985.4277352 Hasneni. (2014). Penyelesaian dan Penanggulangan Korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga Melalui Lembaga Adat Nagari di Sumatera Barat. Jurnal Ilmiah Kajian Gender, IV(1), 22–45. Hurlock, E. B. (1980). Psikologi perkembangan (Suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan) (Edisi Keli, p. 299). Erlangga. Kereh, O. A., & Anis, F. H. (2017). Aspek hukum kekerasan dalam rumah tangga berdasarkan UU No. 23 tahun 2004. Lex Et Societatis, V(9), 106–111. Kisiyanto, S., & Setiawan, J. L. (2018). Relasi Finansial, Resolusi Konflik, dan Kepuasan Pernikahan pada Pernikahan Sepuluh Tahun ke Bawah. Psychopreneur Journal, 2(2), 92–102. Komnas Perempuan, C. T. (CATAHU). (2018). Tergerusnya Ruang Aman Perempuan dalam Pusaran Politik Populisme. https://doi.org/10.1590/s1809-98232013000400007 Kusuma, D. A. (2013). Tinjauan Kriminologis terhadap Kekerasan Perempuan di Kota Palu. Jurnal Ilmu Hukum Legal Opinion, 1(1), 1–11. Mahoney, A., Pargament, K. I., Jewell, T., Swank, A. B., Scott, E., Emery, E., & Rye, M. (1999). Marriage and the spiritual realm: The role of proximal and distal religious constructs in marital functioning. Journal of Family Psychology, 13(3), 321–338. Meliani, F., Sunarti, E., & Krisnatuti, D. (2014). Faktor demografi, konflik kerja-keluarga, dan kepuasan perkawinan istri bekerja. Jur. Ilm. Kel. & Kons, 7(3), 133–142. https://doi.org/10.24156/jikk.2014.7.3.133 Minarosa, M. (2013). Tinjauan Singkat Tentang Kekerasan dalam Rumah Tangga Berdasarkan Undang-Undang No 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga. Jurnal Constitutum, 12(2), 523–533. Minnotte, K. L., Minnotte, M. C., Pedersen, D. E., Mannon, S. E., & Kiger, G. (2010). His and her perspectives: Gender ideology, work-to-family conflict, and marital satisfaction. Sex Roles, 63, 425–438. https://doi.org/10.1007/s11199-010-9818-y Mitchell, D. B., Szczerepa, A., & Hauser-Cram, P. (2016). Spilling over: Partner parenting stress as a predictor of family cohesion in parents of adolescents with developmental disabilities. Research in Developmental Disabilities, 49–50, 258–267. https://doi.org/10.1016/j.ridd.2015.12.007 Ms, I., Hr, G., Hajibagheri, A., & Ar, Y. (2019). Marital satisfaction and its effective factors in elderly people of Kashan city in 2015. Journal of Kashan University of Medical Sciences, 23(2), 192–200. Netemeyer, R. G., Boles, J. S., & McMurrian, R. (1996). Development and validation of work-family conflict and family-work conflict scales. Journal of Applied Psychology, 81(4), 400–410. https://doi.org/10.1037/0021-9010.81.4.400 Oluwole, & Adebayo, D. (2008). Marital satisfaction: Connections of self-disclosure, sexual self-efficacy and spirituality among Nigerian women. In Pakistan Journal of Social Sciences (Vol. 5, Issue 5, pp. 464–469). http://docsdrive.com/pdfs/medwelljournals/pjssci/2008/464-469.pdf P3AP2KB, D. (2018). Data Kekerasan Perempuan dan Anak. Paramita, N. K. P., & Suarya, L. M. K. S. (2018). Peran komunikasi interpersonal dan ekspresi emosi terhadap kepuasan perkawinan pada perempuan di usia dewasa madya. Jurnal Psikologi Udayana, 5(2), 241–253. Polda, D. (2018). Rekap Korban Tindak Kekerasan Menurut Jenis Kekerasan se Sumatera Barat Tahun 2018 (Jan s/d Des). Ponnet, K., Mortelmans, D., Wouters, E., Van Leeuwen, K., Bastaits, K., & Pasteels, I. (2013). Parenting stress and marital relationship as determinants of mothers’ and fathers’ parenting. Journal of The International Association for Relationships Research, 20, 259–276. https://doi.org/10.1111/j.1475-6811.2012.01404.x Rahmaita, Krisnatuti, D., & Yuliati, L. N. (2016). Pengaruh tugas perkembangan keluarga terhadap kepuasan perkawinan ibu yang baru memiliki anak pertama. Jur. Ilm. Kel. & Kons, 9(1), 1–10. https://doi.org/10.24156/jikk.2016.9.1.1 Rangka, I. B. (2016). Konseling Indigenous: Rekonstruksi konseling di tengah keragaman budaya. Prosiding Seminar Bimbingan Dan Konseling, 19–20. Rumondor, P. C. B. (2013). Pengembangan Alat Ukur Kepuasan Pernikahan Pasangan Urban. Humaniora, 4(2), 1134–1140. Sackett, L. A., & Saunders, D. G. (1999). The Impact of Different Forms of Psychological Abuse on Battered Women. Violence and Victims, 14(1), 2–13. Sawitri, S. A., & Kurniawan, I. N. (2009). Fleksibilitas pasangan dan kepuasan perkawinan. PSIKOLOGIKA, 14(1), 81–89. https://doi.org/10.20885/psikologika.vol14.iss1.art8 Sibarani, S. (2016). Prospek Penegakan Hukum Undang-undang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga (UU PKDRT). Jurnal Hak Asasi Manusia, 7(1), 1–9. Soraiya, P., Khairani, M., Rachmatan, R., Sari, K., & Sulistyani, A. (2016). Kelekatan dan Kepuasan Pernikahan pada Dewasa Awal di Kota Banda Aceh. Jurnal Psikologi Undip, 15(1), 36–42. Sukmawati, B. (2014). Hubungan tingkat kepuasan pernikahan istri dan coping strategy dengan kekerasan dalam rumah tangga. Jurnal Sains Dan Praktik Psikologi, 2(3), 205–218. Suteja, J., & Muzaki. (2019). Pengabdian masyarakat melalui konseling keluarga sebagai upaya pencegahan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di Kabupaten Cirebon. Jurnal Al Isyraq, 2(1), 33–51. Tyas, F. P. S., Herawati, T., & Sunarti, E. (2017). Tugas perkembangan keluarga dan kepuasan pernikahan pada pasangan menikah usia muda. Jur. Ilm. Kel. & Kons, 10(2), 83–94. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun, 2004. (2004). Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga. Wilis, R. (2018). Profil Gender dan Anak Provinsi Sumatera Barat Tahun 2017. Williams, B. K., Sawyer, S. C., & Wahlstrom, C. M. (2006). Marriages, families, and intimate relationships: A practical introduction. Wulan, D. K., & Chotimah, K. (2017). Peran Regulasi Emosi dalam Kepuasan Pernikahan pada Pasangan Suami Istri Usia Dewasa Awal. Jurnal Ecopsy, 4(1), 58–63.




DOI: https://doi.org/10.26539/teraputik.823120

Article Metrics

Abstract Views : 173 | PDF Views : 123

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Wiwin Andriani

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

 Pusat Kajian Penelitian dan Pengembangan Bimbingan dan Konseling
Department of Guidance and Counseling
Universitas Indraprasta PGRI

Address: Jl. Nangka No. 58 C (TB. Simatupang), Kel. Tanjung Barat, Kec. Jagakarsa, Jakarta Selatan 12530, Jakarta, Indonesia. 
Phone: +62 (021) 7818718 – 78835283 | Close in sunday and public holidays in Indonesia
Work Hours: 09.00 AM – 08.00 PM
Best hours to visit: From 9 am to 11 am or after 3 pm. The busiest times are between 11 am and 3 pm. 
 

 Creative Commons License
TERAPUTIK: Jurnal Bimbingan dan Konseling is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.