Implementasi Program Cipta Reproduksi Sehat Sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Remaja Sadar Kesehatan Reproduksi



Tutik Astuti(1*), Ester Ratnaningsih(2), J Nugrahaningtyas(3),

(1) Universitas Respati Yogyakarta
(2) 
(3) 
(*) Corresponding Author

Abstract


Kesehatan reproduksi menurut WHO adalah suatu keadaan fisik, mental dan social yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan system reproduksi, fungsi serta prosesnya. Kesehatan reproduksi erat kaitannya dengan pernikahan dini. Terkait pada suatu keadaan yaitu manusia dapat menikmati kehidupan seksualnya serta mampu menjalankan fungsi dan proses reproduksi secara sehat dana aman. Data di Pengadilan Agama Daerah Wonosari Gunungkidul, pernikahan dini masih menjadi pemicu tertinggi terjadinya perceraian, pada tahun 2020 sekitar 200 pengajuan perkara. Angka pernikahan dini di Gunungkidul dari tahun ke tahun semakin meningkat dan tertinggi di wilayah DIY. BPS tahun 2019 ada sekitar 25,71% perempuan menikah diusia kurang dari 18 tahun. Artinya 1 dari 4 perempuan di Indonesia menikah di usia anak.  Kegiatan dilakukan dengan metode penyuluhan serta pembentukan PIK R pada siswa SMPN 4 Wonosari Gunungkidul tentang pentingnya kesehatan reproduksi remaja pada tanggal 22 Agustus 2022, yang diikuti sejumlah 30 siswa SMP N 4 Wonosari Gunungkidul. Hasil yang dicapai adalah terbentuknya PIK Remaja di SMPN 4 Wonosari Gunungkidul yang akan dilaksanakan secara rutin dan terpantau oleh guru UKS. Dengan adanya program PIK Remaja di sekolah ini diharapkan akan terlaksanakan secara rutin dan berkesinambungan oleh siswa yang dimonitor guru UKS.


Full Text:

PDF

References


Ahmad, Z. (2011). Dampak Sosial Pernikahan Usia Dini (Studi Kasus di Desa Gunung Sindur-Bogor (Vol. 2011).

BNP2TKI. (2016). ). Data Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Tahun 2016 (Data on the Placement and Protetion of Indonesian Overseas Workers 2016). http://www.bnp2tki.go.id/uploads/data/data_08-02-2017_111324_DataP2TKI_tahun_2016.pdf

BPS & Kemen PPPA. (2016). Pembangunan Ketahanan Keluarga 2016. https://www.kemenpppa.go.id/lib/uploads/list/9455bbuku-pembangunan-ketahanan-keluarga-2016

Ketahanan Keluarga: Lingkup Komponen dan Indikator. (2017). http://euissunarti.staff.ipb.ac.id/files/2012/03/Dr.-EuisSunarti-Lingkup-Komponen-Indikator-Ketahanan-Keluarga.pdf

MenPPPA. (2013). Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlidungan Anak (PPPA) Nomor 6 Tahun 2013 Tentang Pelaksanaan Pembangunan Keluarga.

putra. (2016). Pernikahan Dini Disebut Salah Satu Penyebab KDRT. https://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/16/02/25/o33vzw284-pernikahan-dini-disebut-salah-satu-penyebab-kdrt

Rohmat. (2013). Pernikahan Dini dan Dampaknya terhadap Keutuhan Rumah Tangga (Studi Kasus di Desa Cikadu Kecamatan Cijambe Kabupaten Subang). Fakultas Syari’ah, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.

Sunarti, E. (2003). Perumusan Ukuran Ketahanan Keluarga. Media Gizi & Keluarga,.

Walgito, B. (2012). Bimbingan dan Konseling Perkawinan.

Yulianti, R. (2010). Dampak yang Ditimbulkan Akibat Perkawinan Usia Dini. 3.




DOI: https://doi.org/10.30998/ks.v1i2.1323

Article Metrics

Abstract Views : 154 | PDF Views : 153

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


KAPAS indexed by:



            

 

 


Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.

 


View My Statis
Flag Counter