Pilihan Material Bangunan pada Candi
Bambang Perkasa Alam(1*),
(1) Universitas Indraprasta PGRI
(*) Corresponding Author
Abstract
Peninggalan candi sering kali ditemukan dalam keadaan rusak. Namun di balik sisa-sisa reruntuhannya, masih terlihat jejak proses pembangunannya. Pada awalnya, seseorang yang menjadi pelaksana pembangunan candi (Yajamana), bersama para pekerjanya (Silpin), harus menghubungi Maha Brahma. Kemudian berdasarkan arahan Maha Brahma, mereka akan mencari lokasi yang tepat untuk membangun candi. Lokasi yang paling digemari adalah lahan dekat aliran sungai, khususnya daerah pertemuan dua sungai (tempuran). Material yang digunakan untuk pembanguan candi banyak macamnya, namun yang paling sering ditemukan adalah batu andesit dan batu bata merah. Material batu bata merah biasanya dipergunakan pada candi di areal persawahan, sedangkan batu andesit biasanya pada candi di dekat sungai. Tulisan ini mendiskusikan perbedaan penggunaan material pembangun candi tersebut serta efeknya pada kekuatan dan keindahan bangunan candi. Studi ini menggunakan metode kualitatif. Pengambilan data dilakukan melalui studi literatur, baik terhadap buku, laporan, ataupun artikel serta film semi dokumenter tentang ekskavasi candi di beberapa tempat di Indonesia. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa penggunaan material candi di Indonesia, baik batu andesit maupun batu bata merah, sama-sama menghasilkan kekuatan dan keindahan dengan ciri khas masing-masing. Keduanya dapat digunakan secara terpisah maupun bersamaan, walaupun berbeda fungsi, tergantung lokasi candi.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Attewell, P. B., & Farmer, T. W. Principles of Engineering Geology. John Wiley & Sons, Inc., 1976.
Dumarçay, Jacques. Candi Sewu: dan Arsitektur Bangunan Agama Budha di Jawa Tengah. Kepustakaan Populer Gramedia, 2007.
Hannigan, Tim. A Brief History of Indonesia: Sultans, Spices, and Tsunamis, the Incredible Story of Southeast Asia's Largest Nation. TUTTLE Publishing, 2015.
Maryanto, Daniel A. Seri Fakta dan Rahasia di Balik Candi: Mengenal Candi. Citra Aji Parama, 2007.
Soekmono, R. The Javanese Candi, Function and Meaning. E. J. Brill, 1995.
Soekmono, R. Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 2. Kanisius, 1973.
Supriatna, Nana. Sejarah. PT Grafindo Media Pratama, 2006.
Yudoseputro, Wiyoso. Pengantar Wawasan Seni Budaya. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1993.
DOI: https://doi.org/10.30998/hn.v2i1.579
Article Metrics
Abstract Views : 1323 | PDF Views : 6188Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Bambang Perkasa Alam
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Editorial Office:
Institute for Research and Community services (LPPM)
Universitas Indraprasta PGRI
Address: Campus A Building 3, 2nd Floor | Jl. Nangka No. 58 C (TB. Simatupang), Kel. Tanjung Barat, Kec. Jagakarsa, Jakarta Selatan 12530, Jakarta, Indonesia.Jl. Nangka No. 58 C (TB. Simatupang), Kel. Tanjung Barat, Kec. Jagakarsa, Jakarta Selatan 12530
Phone: (021) 7818718 – 78835283 ext. 123 | Close in sunday and public holidays in Indonesia
Work Hour: 09.00 AM – 08.00 PM
Human Narratives is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.