JALAN MENUJU KELAHIRAN KESULTANAN PALEMBANG (1675)
Aulia Novemy Dhita(1*), Salsabila Nofradatu(2),
(1) Universitas Sriwijaya
(2) Universitas Sriwijaya
(*) Corresponding Author
Abstract
The Palembang Sultanate was born as a result of the less harmonious relationship between Palembang and Mataram. This explains that in the course of its history, Palembang had a relationship with the kingdom in Java. This study aims to describe the relationship of Palembang with Java before the birth of the Palembang Sultanate (1675). This research uses historical methods in the form of heuristics, source criticism, interpretation and historiography. The results showed that the Palembang Kingdom was the forerunner to the birth of the Palembang Sultanate. After the collapse of Sriwijaya, Palembang became a royal protection area in Java, namely Majapahit, Demak, Pajang and Mataram. In 1675, Ki Mas Hindi officially adopted the title sultan. This action politically demonstrated that Ki Mas Hindi was equivalent to that of the Mataram ruler and marked the birth of the Palembang Sultanate.
Key words: Kingdom, Sultanate, Palembang
Kesultanan Palembang lahir sebagai akibat dari hubungan yang kurang harmonis antara Palembang dan Mataram. Hal ini menerangkan bahwa dalam perjalanan sejarahnya Palembang memiliki hubungan dengan kerajaan di Jawa. Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan hubungan Palembang dengan Jawa sebelum lahirnya Kesultanan Palembang (1675). Penelitian ini menggunakan metode historis berupa heuristik, kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kerajaan Palembang merupakan cikal bakal kelahiran Kesultanan Palembang. Pasca keruntuhan Sriwijaya, Palembang menjadi wilayah protekorat kerajaan di Jawa yaitu Majapahit, Demak, Pajang dan Mataram. Pada tahun 1675, Ki Mas Hindi secara resmi menggunakan gelar sultan. Tindakan ini secara politik menunjukkan bahwa status Ki Mas Hindi setara dengan penguasa Mataram dan menandai kelahiran Kesultanan Palembang.
Kata Kunci: Kerajaan, Kesultanan, Palembang
Full Text:
PDFReferences
Abdullah, Taufik. 1986. Agama, Etos Kerja dan Perkembangan Ekonomi. Jakarta: LP3IS Fadhilah, R. N. & Wiguna, I.G. N.T. (2019). Kajian Epigrafi Pada Piagěm Kesultanan Palembang. Humanis. 23(3), 209-215. http://dx.doi.org/10.24843/JH.2019.v23.i03.p07 Farida, I., Rochmiatun, E., & Kalsum, N. U. 2019. Peran Sungai Musi dalam Perkembangan Peradaban Islam di Palembang: Dari Masa Kesultanan sampai Hindia Belanda. JUSPI. 3(1), 50-57. Haryono, T. (1997). Kerajaan Majapahit: Masa Sri Rajasanagara Sampai Girindrawarddhana. Humaniora. V, 107-113. Hanafiah, D (ed). (1998). Sejarah Perkembangan Pemerintah Kotamadya Daerah Tingkat II Palembang. Palembang: Pemerintahan Kotamadya Daerah Tingkat II Palembang. Hanafiah, D. (2005). Kuto Gawang: Sejarah Keraton-Keraton Palembang. Palembang: Pemerintah Kota Palembang Dinas Pariwisata dan Kebudayaan. Irwanto, D. (2014). Metodelogi dan Historiografi Sejarah. Yogyakarta: Eja Publisher. Purwanto, B. (2017). Memperebutkan Wahyu Majapahit Dan Demak: Membaca Ulang Jejak Kesultanan Pajang Dalam Historiografi Indonesia. Patrawidya. 18(3), 253-272. Poesponegoro, M.D. & Notosusanto, N. (1992). Sejarah Nasional III. Jakarta: Balai Pustaka. Rochmiatun, E. (2017). Bukti-Bukti Proses Islamisasi Di Kesultanan Palembang. Tamaddun: Jurnal Kebudayaan Dan Sastra Islam, 17(1), 1-17. https://doi.org/https://doi.org/10.19109/tamaddun.v17i1.2516 Rahim, Husni. (1998). Sistem Otoritas dan Administrasi Islam Studi tentang Pejabat Agama Masa Kesultanan dan Kolonial Palembang. Ciputat: Logos. Santun, M.D.I., Murni & Supriyanto. (2010). Iliran dan Uluan Dikotomi dan Dinamika dalam Sejarah Kultural Palembang. Yogyakarta: Eja Publisher. Sevenhoven, J. L. van. (1971). Lukisan Tentang Ibukota Palembang. Jakarta: Bhratara. Supriyanto. (2013). Pelayaran dan Perdagangan di Pelabuhan Palembang 1824-1864. Ombak: Yogyakarta. Syawaluddin, M. dan Fikri, M.S. (2019). Tradisi Politik Melayu: Analisis Pengangkatan dan Pergantian Kekuasaan di Kesultanan Palembang. Palembang: Rafah Press. Syarifuddin, A. & Zainuddin, H. (2013). 101 Ulama Sumsel Riwayat Hidup & Perjuangannya. Yogyakarta: Forum Pondok Pesantren Sumatera Selatan & Ar-Ruzz Media. Syawaluddin, M. (2014). Analisis Sosiologis terhadap Sistem Pergantian Sultan di Kesultanan Palembang Darussalam. Intizar. 20(1), 139-161. Retrieved from http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/intizar/article/view/427 Wolters, O.W. (1970). The Fall Of Srivijaya In Malay History. London: Oxford University Press.
DOI: https://doi.org/10.30998/je.v2i1.598
Article Metrics
Abstract Views : 1410 | PDF Views : 1081Refbacks
- There are currently no refbacks.
Program Studi Pendidikan Sejarah
Universitas Indraprasta PGRI
Address:
Journal of Social Sciences and Humanities is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.