SEJARAH DAN IMPLIKASI PASCA KEJADIAN SERANGAN TERORISME BOM BALI TERHADAP EVOLUSI HUBUNGAN BILATERAL INDONESIA-AUSTRALIA
Sofyan Wijaya(1), Eko Ribawati(2*),
(1) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
(2) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
(*) Corresponding Author
Abstract
Abstract
This research is a literature research that seeks to find out the history and implications of the Bali bomb attack on the evolution of bilateral relations between the two countries, namely Australia and Indonesia. Talking about the Bali bomb attack in 2002 has significantly affected the Indonesia-Australia bilateral relationship. The attack resulted in direct and indirect impacts that had a huge impact on both countries. The direct impacts include loss of life, damage to infrastructure, and urgent medical treatment. Indirect impacts included a dramatic decline in tourist visits to Bali, which hurt the economy and tourism in the area. The attack prompted a joint reaction in the fight against terrorism. Indonesia and Australia increased security and intelligence co-operation, and signed an agreement to address joint terrorism threats. This helped strengthen the defence and security relationship between the two countries. In addition, the Bali bombings also brought about changes in regional security perceptions and priorities, motivating both to work together to maintain regional stability. Although the attack was a sad tragedy, the research found that its impact on bilateral relations has triggered a joint response that has deepened cooperation and coordination between Indonesia and Australia in dealing with the threat of terrorism, and also encouraged closer collaboration in various fields to achieve regional security. This research is a literature research that seeks to find out the history and implications of the Bali bombing attack on the evolution of bilateral relations between the two countries, namely Australia and Indonesia.
Keywords: History, Implications, Bali Bombing, Bilateral Relations, Indonesia-Australia.
Abstrak
Penelitian ini ialah penelitian kepustakaan yang berusaha untuk mengetahui sejarah dan implikasi serangan bom bali terhadap evolusi hubungan bilateral antara kedua negara yakni Australia dan Indonesia. Berbicara tentang serangan bom Bali pada tahun 2002 secara signifikan pada dasarnya telah memengaruhi hubungan bilateral Indonesia-Australia. Serangan tersebut mengakibatkan dampak langsung dan tidak langsung yang berdampak besar pada kedua negara. Dampak langsung mencakup korban jiwa, kerusakan infrastruktur, dan penanganan medis mendesak. Dampak tidak langsungnya mencakup penurunan dramatis dalam kunjungan wisatawan ke Bali, yang merugikan ekonomi dan pariwisata di daerah tersebut. Serangan ini memunculkan reaksi bersama dalam upaya memerangi terorisme. Indonesia dan Australia meningkatkan kerjasama keamanan dan intelijen, serta menandatangani perjanjian untuk mengatasi ancaman terorisme bersama. Adapun hal ini membantu memperkuat hubungan pertahanan dan keamanan kedua negara. Selain itu, serangan bom Bali juga membawa perubahan dalam persepsi dan prioritas keamanan regional, memotivasi keduanya untuk bekerja sama dalam menjaga stabilitas kawasan. Meskipun serangan tersebut adalah tragedi yang menyedihkan, namun menurut hasil peneliti ditemukan bahwasannya dampaknya pada hubungan bilateral telah memicu respons bersama yang telah memperdalam kerjasama dan koordinasi antara Indonesia dan Australia dalam menghadapi ancaman terorisme, dan juga mendorong kolaborasi lebih erat dalam berbagai bidang untuk mencapai keamanan regional. Penelitian ini ialah penelitian kepustakaan yang berusaha untuk mengetahui sejarah dan implikasi serangan bom bali terhadap evolusi hubungan bilateran antara kedua negara yakni Australia dan Indonesia.
Kata kunci: Sejarah, Implikasi, Bom Bali, Hubungan Bilateral, Indonesia-Australia.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ari Ulandari, Y. S. (2019). Implementasi Kerjasama Kontra-Terorisme Indonesia Australia (Studi Kasus : Bom Bali I Tahun 2002). Jurnal Diplomasi Pertahanan , 29-55.
Arlita, I. G. (2009). Kerjasama Pertahanan Australia dan Indonesia Pasca Bom Bali (2002- 2008). Thesis, 74.
Chauvel, R. H. (1992). Budaya dan politik Australia . Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
(2002-2003). Defence Annual Report Periode.
Fathiyah. (2013). Hubungan Bilateral Indonesia-Australia 1998-2009. Diploma thesis, 1-34.
Harjono, R. (1992). Suku putihnya Asia perjalanan Australia mencari jatidirinya. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Hidayat, R. (2023, Oktober 20). Sekelumit Kisah Perjalanan UU Anti-Terorisme. Diambil kembali dari hukumonline.com: https://www.hukumonline.com/berita/a/sekelumit-kisah-perjalanan-uu-anti-terorisme-lt5b0531a3c651d/
I Made Yuda Hardiana, S. S. (2021). Kerjasama Kontra-Terorisme Antara Australia Dengan Indonesia Dalam Menanggulangi Ancaman Terorisme Di Indonesia. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 1-13.
Imron, A. (2007). Ali Imron Sang Pengebom. Jakarta: Republika.
Kearens, H. (2012). Kebijakan Luar Negri Australia Terhadap Indonesia : Kebijakan Kontra-Terorisme Pasca Serangan Bom Bali I (2002-2008). Tesis, 39-77.
Nusabangsa, N. L. (2015). Pemulihan Sosio-Ekonomi Bali Pasca Bom Bali I dan II Melalui Bali Rehabilitation Fund (2003-2006). Skripsi, 21-68.
Pratiwi, D. A. (2015). Kebijakan Luar Negri Indonesia Dalam Menghadapi Terorisme Internasional. Jurnal DIMENSI, 1-10.
Prof. Richard Cauvel, L. H. (2005). Indonesia-Australia Tantangan dan Kesempatan Dalam Hubungan Politik Bilateral. Jakarta: Granit.
Saroinsong, W. (2008). Agreement Between the Republic of Indonesia and Australia on the Framework for Security Cooperation 2006. Indonesian Journal of International Law 5.3, 566-590.
Yaniawati, R. P. (2020). Penelitian Studi Kepustakaan (Library Research). Penyamaan Persepsi Penelitian Studi Kepustakaan, 1-18.
DOI: https://doi.org/10.30998/je.v4i2.2339
Article Metrics
Abstract Views : 388 | PDF Views : 394Refbacks
- There are currently no refbacks.
Program Studi Pendidikan Sejarah
Universitas Indraprasta PGRI
Address:
Journal of Social Sciences and Humanities is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.