Pendekatan autoetnografi untuk penyampaian isu identitas dalam film dokumenter Akar Manusia Urban
Natalia Depita(1*),
(1) Universitas Multimedia Nusantara
(*) Corresponding Author
Abstract
Film dokumenter Akar Manusia Urban adalah dokumenter partisipatoris, yang menggali tentang identitas anak urban yang memiliki orang tua berbeda suku, namun tidak memiliki pemahaman tentang kedua suku tersebut. Film dokumenter ini menceritakan kisah hidup penulis, yang dibuat berdasarkan pengalaman empiris tentang rasa berjarak dengan kampung halaman dan tradisi kedua orang tua. Oleh karenanya, metode yang digunakan adalah autoetnografi. Metode ini dapat dikatakan sebagai metode penelitian yang masih jarang digunakan dalam proses berkarya secara kreatif. Metode ini sangat menekankan pada subjektifitas dan bersifat personal. Proses perjalanan ke kampung halaman orang tua di Palangkaraya, Kalimantan Tengah dan Larantuka, Nusa Tenggara Timur adalah upaya untuk memahami lebih dekat tentang silsilah keluarga besar dan nilai tradisi yang terdapat di daerah. Melalui pendekatan dokumenter partisipatoris dan autoetnografi, dokumenter ini menghadirkan pengalaman-pengalaman yang jarang dijumpai di kota Jakarta. Terdapat banyak perbedaan yang ditemui dari perjalanan ke keluarga besar, seperti masakan, budaya salam dan sebagainya. Selain perbedaan yang ditemui terdapat juga beragam kesamaan dari suku Dayak dan Flores, antara lain bagaimana air memiliki peranan penting dalam kehidupan, karena kedua kampung halaman dikelilingi oleh sungai dan laut.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Bruzzi, S. (2006). New documentary (2nd Ed). Routledge.
Chang, H. (2008). Autoethnography as method. Left Coas Press, Inc.
Cohen, A. (2000). Signifying Identities: Anthropological perspectives on boundaries and contested values. Routledge.
Ellis, C. (2004). The Ethnographic I: A methodological novel about autoethnography. AltaMira Press.
Haley, N. (2006). Social identity lesson. Retrieved from https://www.chegg.com/homework-help/definitions/social-identity-49.
Hogg, M. A., & Ridgeway, C. L. (2003). Social identity: Sociological and social psychological perspectives. Social Psychology Quarterly, 66(2), 97-100.
Kurniawan, D.F. (2019). Autoetnografi suatu alternatif riset ilmiah di bidang seni. Tesis Magister, ISI Surakarta.
Nichols, B. (2001). Introduction to documentary. Indiana University Press.
Rabiger, M., & Herman, C. (2004). Directing the documentary. Routledge.
Shakka, A. (2019). Berbicara Autoetnografi: Metode reflektif dalam penelitian ilmu sosial. Lensa Budaya: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Budaya, 14(1), 15-24.
Wall, S. (2006). An Autoethnography on learning about autoethnography. International Journal of Qualitative Methods, 5(3), 146-160.
Zain. (2017, September). Pengertian masyarakat urban beserta ciri-cirinya. Retrieved from https://pengertiankomplit.blogspot.com/2017/09/pengertian-masyarakat-urban-beserta.html.
Zoebazary, I. (2010). Kamus istilah televisi dan film. Gramedia Pustaka Utama.DOI: https://doi.org/10.30998/cipta.v2i3.2708
Article Metrics
Abstract Views : 187 | PDF Views : 282Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024 Natalia Depita
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Sekretariat Pengelola:
Program Studi Desain Komunikasi Visual
Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Indraprasta PGRI
Alamat : Kampus A Unindra, Gedung 1 lantai 2.
Jl. Nangka No. 58 C (TB. Simatupang), Kel. Tanjung Barat, Kec. Jagakarsa, Jakarta Selatan 12530
Telp. (021) 7818718 – 78835283 Fax. (021) 29121071
CIPTA is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License